Purbaya Tegaskan Transparansi: Kasus “Pegawai Bea Cukai di Starbucks” Ternyata Salah Sasaran

Sebarkan:

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa / sumber google

Jakarta, 27 Oktober 2025 – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan integritas aparatur negara setelah hasil investigasi internal membuktikan bahwa orang yang dilaporkan nongkrong di Starbucks bukan pegawai Bea Cukai. Klarifikasi ini menutup isu yang sempat ramai di media sosial dan memunculkan berbagai spekulasi publik.

Kasus ini bermula dari laporan masyarakat melalui kanal Lapor Pak Purbaya, yang menuduh sejumlah orang berseragam Bea Cukai kerap nongkrong di sebuah gerai Starbucks sambil berbicara soal “aset” dan transaksi mencurigakan. Purbaya yang dikenal tegas langsung memerintahkan investigasi cepat, termasuk memeriksa rekaman kamera di lokasi kejadian.

“Hasilnya jelas, orang dalam rekaman itu bukan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,” tegas Purbaya di kantornya, seraya menunjukkan bukti visual dari tim investigasi. Ia menyebut kejadian ini sebagai pengingat pentingnya memverifikasi setiap laporan sebelum menyimpulkan kesalahan aparatur.

Meski laporan tersebut terbukti keliru, Purbaya justru menilai kejadian ini sebagai bukti bahwa mekanisme pengawasan publik berjalan efektif. Ia menekankan, setiap laporan masyarakat tetap akan ditindaklanjuti dengan serius. “Saya tidak main-main soal integritas. Kalau terbukti melanggar, pegawai langsung diberhentikan,” ujarnya tegas.

Purbaya menilai kasus “Starbucks” ini bukan sekadar tentang kopi atau tempat nongkrong, melainkan soal kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola keuangan negara. Ia berjanji, kanal pengaduan publik akan terus diperkuat agar masyarakat merasa dilibatkan dalam menjaga integritas pemerintahan. “Setiap laporan akan dicek, setiap dugaan akan diuji,” tutupnya.**

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini