![]() |
| Sumber foto: Google |
Liverpool kembali gagal meraih poin penuh di Liga Primer Inggris setelah kalah 2–3 dari Brentford di Gtech Community Stadium. Kekalahan keempat beruntun ini memperpanjang periode buruk The Reds dan menimbulkan pertanyaan besar soal arah permainan di bawah pelatih Arne Slot.
Bek kiri Andy Robertson menjadi sosok yang paling vokal usai laga. Dalam wawancaranya dengan LFC TV, pemain asal Skotlandia itu mengakui rasa frustrasinya terhadap performa tim yang dinilainya kehilangan sistem permainan. “Kami tidak bermain sesuai rencana. Kami seperti tanpa sistem,” ujar Robertson dengan nada kecewa.
Brentford membuka keunggulan cepat lewat Dango Ouattara dan Kevin Schade, sebelum Milos Kerkez sempat memperkecil skor bagi Liverpool. Namun penalti Igor Thiago memastikan kemenangan tuan rumah. Robertson menyoroti buruknya organisasi timnya dalam menghadapi bola mati — masalah yang disebutnya terus berulang tanpa perbaikan nyata.
“Hal seperti ini sudah kami bahas berulang kali,” kata Robertson. “Kami tahu kekuatan mereka di lemparan jauh dan bola kedua, tapi tetap gagal mengantisipasi. Itu tidak cukup baik.”
Lebih jauh, Robertson menyinggung kurangnya semangat dan kedisiplinan tim dalam menjalankan instruksi taktik. Ia menilai Liverpool terlalu mudah kehilangan fokus dan gagal menunjukkan karakter yang selama ini identik dengan skuad Merseyside tersebut. “Kalau kamu berpikir bisa menang tanpa kerja keras, kamu dalam masalah besar,” tegasnya.
Di babak kedua, permainan Liverpool justru makin berantakan setelah Arne Slot melakukan empat pergantian pemain dan mengubah formasi menjadi 4-1-5. Upaya mengejar ketertinggalan malah membuka ruang bagi Brentford untuk menambah tekanan. Robertson menilai timnya gagal menunjukkan reaksi yang tepat setelah tertinggal.
Kekalahan ini membuat Liverpool kian terpuruk, dan sorotan kini tertuju pada kemampuan Slot menjaga identitas permainan tim. Robertson menegaskan bahwa satu-satunya solusi adalah bekerja lebih keras. “Tidak ada jalan pintas. Kita harus berlari lebih cepat, bekerja lebih keras, dan menjaga diri lebih baik,” pungkasnya — sebuah pesan yang mencerminkan keresahan di ruang ganti The Reds.**
